Selasa, 16 Agustus 2011

TERA HONE LAGA HOON (AJAB PREM KI GHAZAB KAHANI (2009)

Shining in the shade in sun like pearl upon the ocean
Come and heal me, girl heal me
Thinking about
the love and making ??
Come and feel me ho feel me
Shining in the shade in sun like pearl upon the ocean
Come and feel me, come on heal me

Huwa jo tu bhi mera mera, tera jo ikraar huwa
As you became mine, and as you said it
Tu kyun na main bhi keh du keh du
Huwa mujhe bhi pyaar huwa

Tera hone laga hoon, khone laga hoon, jab se mila hoon 
Shining in the shade in sun like pearl upon the ocean
Shining in the shade in sun like pearl upon the ocean

Waise toh mann mera pehale bhi raaton mein
Aksar hi chaahat ke haan sapane sanjota tha
Pehale bhi dhadkan yeh dhun koyi gaati thi
Par abb jo hota hai pehale na hota tha

Huwa hai tujhe jo bhi jo bhi, mujhe bhi iss paar huwa
Toh kyun na main bhi keh du keh du
Huwa mujhe bhi pyaar huwa
Tera hone laga hoon, khone laga hoon, jab se mila hoon 

Aankhon se chhu lu ke baahein tarasati hai
Dil ne pukaara hai haan abb toh chale aao
Aao ke shabnam ki bunde barasati hai
Mausam ishaara hai haan abb toh chale aao

Baahon mein daale baahein baahein, baahon ka jaise haar huwa
Haan maine maana maana huwa mujhe bhi pyaar huwa
Tera hone laga hoon, khone laga hoon, jab se mila hoon

                                                          TERJEMAHAN SECARA HARFIAH :
Bersinar di bawah naungan cahaya matahari, laksana mutiara diatas Samudera
Datang, dan rasalah (keberadaanku)
Bersinar di bawah naungan cahaya matahari, laksana mutiara diatas Samudera
Datang dan sembuhkan (kerinduanku), Wahai Gadis
Berpikirlah tentang cinta (dan berbuatlah untuknya ?)
Datang, dan rasalah (keberadaanku)
Bersinar di bawah naungan cahaya matahari, laksana mutiara diatas Samudera
Datang dan rasalah (keberadaanku), senyembuhkan (kerinduanku)...

Sekarang kau (telah) menjadi milikku, begitu yang (telah) engkau katakan,
Lalu saya tentu juga harus mengatakannya (kepadamu)
Bahwa saya juga (telah) jatuh cinta (kepadamu)
Saya (akan) menjadi milikmu, saya (telah) kehilangan kendali diri sejak bertemu dengamu..

Bersinar di bawah naungan cahaya matahari, laksana mutiara diatas Samudera
Datang, dan rasalah (keberadaanku)
Bersinar di bawah naungan cahaya matahari, laksana mutiara diatas Samudera
Datang dan sembuhkan (kerinduanku)...

Hatiku (kini) semakin sering bermimpi (tentang) cinta
Hatiku pun semakin sering bersenandung, seolah bernyanyi (lagu2 cinta)
Begitulah, apa yang terjadi sekarang, belum pernah aku rasakan sebelumnya
(Dan), apa pun yang terjadi padamu, itu juga terjadi pada diriku kini...

Sekarang kau (telah) menjadi milikku, begitu yang (telah) engkau katakan,
Lalu saya tentu juga harus mengatakannya (kepadamu)
Bahwa saya juga (telah) jatuh cinta (kepadamu)
Saya (akan) menjadi milikmu, saya (telah) kehilangan kendali diri sejak bertemu dengamu..

Biarkanlah aku menyentuh (hatimu) melalui tatapan mata,
Hatiku (seakan rindu) tuk selalu memanggilmu, maka datanglah (untukku)
Datang dan lihatlah tetesan-tetasan embun yang jatuh di (dedaunan) hatiku
Musim telah memberikan harapannya, maka setidaknya datanglah sekarang...

Aku ingin merangkulmu (dan, tak akan kulepaskan lagi)
Yah, saya tahu betul bila diri ini pun telah jatuh cinta,
Aku akan datang untukmu, aku juga(merindukanmu), sejak pertemuan itu...
 

Sabtu, 18 Juni 2011

VISHAAL...

Ek bas tu hi meri pehli pehli arzoo hai
Tu hi meri aakhri tamanna
Naam bas tera mere dil pe likha hai
Meri aankhon mein basa hai tera sapna...

Ghumana nazar mein
Magar tu dil mein jagah de
Tu jaane bahane
Pyar koi jaane na limiit..

Kaulah keinginanku yang pertama
Dan, saya berharap yang terakhir
Namamu telah tertulis dalam hatiku
Mimpi tentangmu kini selalu ada di mataku...

Jangan hanya menatapku,
Tapi berilah aku tempat di hatimu
Kau mungkin tahu alasannya,
Bahwa cinta itu tak mengenal batas...

(Izan Zulkarnaen Ali Naru, Makassar 23 Mei 2011)

Minggu, 22 Mei 2011

KUMAYL SUFI

Ya Allah, aku bermohon pada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu
Dan dengan Kekuatan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu
Dan merunduk segala sesuatu
Dan merendah segala sesuatu
Dan dengan keagungan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu
Dan dengan kemuliaan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu
Dan dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu
Dan dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu
Dan dengan wajah-Mu yang kekal setelah fana segala sesuatu
Dan dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu
Dan dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu
Dan dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu
Ya Allah, aku datang menghampiri-Mu dengan berdzikir (kepada)-Mu
Kumohon pertolongan pada diri-Mu.

PHOOL

Phool hun Gulaab ka,
Chameli ka mat samjhna
Aashiq hun aapka,
Apni Saheli ka mat samjhna
Saya adalah mawar,
Jangan menganggap saya melati...
Saya adalah kekasihmu,
Jangan menganggap saya temanmu...

FANAA...

Dur Humse Jaa Paoge Kaise,
Humko Bhool Paoge Kaise.
Hum who Khushbu Jo Saanson Mein Utar Jaye,
Khud Apni Saanson Ko Rok Paoge Kaise..
Bagaimana mungkin kau akan meninggalkanku,
Bagaimana mungkin kau akan melupakanku ?
Saya adalah wangi yang turun dari napasmu,
Bagaimana mungkin kau akan menghentikan diri dari bernapas ?

WANITA MAHLUK TUHAN TERMULIA

Ada tradisi dalam agama Islam yang mengharuskan Azan dan Qamat apabila seorang bayi lahir kedunia. Bila bayi laki-laki, maka harus di Azankan dulu baru di Qamatkan. Bila bayi perempuan maka cukup hanya di Qamatkan saja. Hal ini bermakna bahwa laki-laki itu harus dipanggil masuk surga karena lelaki itu bukan penghuni surga. Sedang perempuan tidak perlu dipanggil masuk surga, makanya cukup hanya diqamatkan karena memang dia adalah penghuni surga.

Dalam riawayat (Kitab Suci) semua agama (tanpa ada perbedaan) hal ini telah dikisahkan pada proses awal kejadian manusia, yaitu Adam dan Hawa sebagai cikal bakal dan nenek moyang manusia.

Dalam Al Quran maupun Kitab Perjanjian Lama mengisahkan bahwa Adam itu diciptakan Allah SWT dari luar surga, kemudian dimasukkan kedalam surga. Dalam kesepiaannya di surga itulah kemudian Allah SWT menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam.

Jadi kesimpulannya, bahwa Adam itu diciptakan oleh Allah SWT dari luar surga sedangkan Hawa diciptakan didalam surga. Hawa adalah mahluk surga dan Adam adalah mahluk diluar surga. Dari sinilah kemudian dikatakan bahwa perempuan atau wanita itu adalah mahluk paling mulia, lebih mulia dari laki-laki.

Sebenarnya, tanpa menggunakan pendekatan agama pun kita juga sudah memahami kemuliaan wanita, bahwa hanya wanitalah yang mampu menampung 2 (dua) roh sekaligus (yang sangat berat imlpikasinya) didalam tubuhnya, yaitu ketika hamil. Demikian juga dalam riwayat agama-agama sebagaimana disebutkan diatas, bahwa wanita atau perempuan bisa melahirkan tanpa laki-laki tetapi laki-laki tidak akan mungkin bisa memperoleh keturunan tanpa perempuan.

Perempuan sudah jelas lebih mulia dari laki-laki, hanya sayangnya kebanyakan perempuan tidak memahami kemuliaannya itu. Bahkan derajat kemuliaannya itu terkadang mereka rendahkan, mengeksploitasi diri, menjual kehormatan, atau dengan mempertontonkan aurat, bukan lagi dengan harga paling rendah tetapi 'gratis'.

Semoga tulisan ini bisa menyadarkan anda, para kaum Hawa bahwa anda adalah mahluk Tuhan paling mulia, bukan mahluk Tuhan paling seksi.

KAASH...!

Key Mein Aik Qalam Hoti
ab Tum Likhte Tanhai Mein
Dil Ki Baat!

Chupke Se Kaghaz Per Utarti
Aur Teray Haathon Ke Lams Se
Samajh Pati Teray Jazbon Ko

Shaam Ke Surmai Andheron Mein
Jab Tu Nikalta Almari Se
Mera Dil Khushi Se Jhoomta
Kuch Dil Beqarar Hota
Mujhey Aadat Hoti Teri Qurbat Ki
Tu Pyar Ki Baatein , Meray Liye Na Sahi
Per Mujh Se To Likhta...

Kaash Mein Aik Qalam Hoti

TERJEMAHAN :

BERHARAP !
Bahwa aku adalah pena
Yang (selalu) kau gunakan saat menulis dalam kesendirian,
Menceritakan isi hatimu...

Diam-diam  aku akan melangkah, menyebarkan tinta di atas kertas
Dan, melalui sentuhan tanganmu,
Aku bisa memahami segala emosimu...

Ditengah-tengah kegelapan malam,
Setiap engkau mengambilku (sebagai pena) dari laci mejamu,
Hatiku akan selalu  bahagia...


Seperti ’candu’,  kerinduan itu selalu ada dalam hatiku,
bahwa aku adalah ‘alat’ yang demikian dekat denganmu,
media untuk menuliskan soneta cintamu, meski aku tahu
bahwa engkau menulis tentang dia, dan bukan tentang diriku...

Berharap!  Semoga aku masih akan menjadi pena...